Profil Andi Akbar Muzfa, Pengacara Muda yang Aktif di Dunia Hukum dan Digital
Jakarta - Nama Andi Akbar Muzfa, SH. mungkin belum banyak dikenal publik luas, tapi di kalangan profesional hukum dan aktivis digital, sosoknya cukup menonjol. Lahir di Ujung Pandang, 30 April 1988, Andi Akbar merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tahun 2011 dan melanjutkan studi pascasarjana di bidang Administrasi Publik di STISIP Muhammadiyah Rappang.
Pria asal Sulawesi Selatan ini aktif di berbagai kota, mulai dari Bone, Sidrap, Jakarta Pusat, hingga Makassar. Perjalanan karier hukumnya dimulai dari bawah sebagai asisten lawyer. Ia pernah bergabung dengan kantor hukum Bertua & Co di Jakarta Timur, yang dikelola oleh Bertua Hutapea, adik kandung pengacara kondang Hotman Paris.
Setelah itu, ia sempat bekerja bersama mantan hakim Tipikor Andi Bahtiar, SH di Makassar. Kariernya terus menanjak hingga akhirnya ia mendirikan firma hukum sendiri. Sejak 2020, ia menjabat sebagai Managing Partner di Kantor Hukum ABR & Partners yang berkantor di Makassar.
Tak hanya di dunia hukum, Andi juga aktif berwirausaha. Ia pernah membangun bisnis clothing seperti Republik Gaul, Boegis Fashion, dan Pasolle Store. Kini, ia mengembangkan industri kerajinan sandal di bawah label LAOLISU di Pinrang, Sulsel.
Andi dikenal sejak mahasiswa sebagai aktivis yang aktif di berbagai organisasi, mulai dari HMI, ISMAHI, hingga SOMASI dan AMKM. Ia pernah memimpin Gerakan Mahasiswa Pembaharu (GEMPA) dan menjadi Ketua Solidaritas Pemuda Pemerhati Hukum (SPPH). Kegiatannya bahkan menjangkau isu lingkungan melalui Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan (GPPL) di Sidrap.
Tak cukup sampai di situ, ia juga dikenal di komunitas cyber dan blogger. Pernah menjabat sebagai Ketua Cyber Anony Asia Tenggara, Andi Akbar juga mendirikan beberapa komunitas digital seperti The Green Hand dan Komunitas Blogger Nusantara. Ia rutin menulis di berbagai blog yang ia kelola sendiri, membahas soal hukum, sosial, hingga kajian keislaman.
Andi Akbar dikenal sebagai sosok yang vokal dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Ia memegang prinsip hidup yang cukup tegas: "Hanya yang berani melawan rasa takut yang mampu menghadirkan perubahan."
Editor : Nadia Putri